KOPERASIPOST.COM – Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengoptimalkan lembaga pengelolaan dana bergulir (LPDB) untuk peningkatan fasilitas penggilingan padi.
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyampaikan hal itu pada Musyawarah Nasional Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) 2025 di Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/1/2025).
“Sebagai wujud kepedulian Pak Prabowo pada koperasi, kami dalam rapat terbatas minggu lalu mendapatkan tambahan anggaran untuk Kemenkop sebesar Rp10 triliun dan akan kami salurkan melalui LPDB,” kata Ferry Juliantono .
Terkait dengan Perpadi, dikatakannya, usai munas pihaknya akan segera mengadakan rapat dengan seluruh direksi LPDB.
Baca Juga:
Pertumbuhan Ekonomi Bergantung pada Kegiatan Dalam Negeri, Ekonomi Global Diliputi Ketidakpastian
Wamentan Beber Alasan Bulog, Pengusaha Lokal dan Penggiling Padi Harus Beli Gabah Petani Rp6.500/Kg
Prabowo Subianto Telah Gaungkan Soal Makan Bergizi Gratis di Sekolah Sejak 18 Tahuh yang Lalu
Untuk mendukung supaya LPDB bisa membantu kegiatan anggota Perpadi di seluruh Indonesia.
“Sayangnya LPDB ini 100 persen pembiayaannya hanya kepada koperasi. Kalau ada dari teman-teman Perpadi yang sudah punya koperasi akan lebih mudah kami bantu.”
“Sedangkan yang belum punya koperasi kami menyarankan agar dibentuk koperasi,” katanya.
Ia mengatakan, fasilitas pembiayaan dari LPDB juga dapat dimanfaatkan oleh koperasi di desa untuk ikut menyalurkan pupuk ke petani.
Baca Juga:
Kebijakan Harga Kemungkinan Tak Lagi 6 Dolar AS per MMBtu, Penerima HGBT Tetap 7 Sektor Industri
“Silakan teman-teman Perpadi mungkin di sana Gapoktan membentuk badan kooperasi di daerahnya.”
“Dan kami akan mulai di saat sekarang untuk 6.000 koperasi di desa yang ikut menyalurkan pupuk,” katanya.
Ia mengatakan, dengan cara tersebut akan mempercepat proses distribusi pupuk subsidi sampai di tangan petani.
“Kemarin skema penyaluran pupuk agak muter-muter jadi nggak nyampe-nyampe, terlalu banyak mata rantai distribusinya”.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Swasembada Pangan Merupakan Pilar Ketahanan Nasional
Kepuasan Publik kepada Pemerintahan Prabowo Subianto Capai 80,9 Persen, Litbang Kompas: Istimewa
“Sehingga petani tidak mendapatkan pupuk tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran hingga akhirnya terjadi penurunan produksi,” katanya.
Dengan skema baru nantinya pupuk akan langsung terdistribusi ke pengguna terakhir sehingga pemerintah akan tahu jumlah pupuk yang disalurkan ke petani.
“Dengan begitu kami bisa hitung berapa setara gabah dan berasnya. Kalau kemarin kita tidak bisa menghitung tiba-tiba pemerintah impor beras.”
“Kalau sekarang tidak lagi, karena kita sudah tahu berapa jumlah pupuk yang tersebar di petani kita”.
“Oleh karena itu, saran saya agar anggota Perpadi dengan Gapoktan segera membuat koperasi sehingga kami akan bantu dengan LPDB dari sistem pembiayaannya,” katanya.
Dengan fasilitas pembiayaan tersebut, pihaknya berharap Kementerian Koperasi bisa merevitalisasi KUD-KUD yang ada di daerah dan akan dilengkapi dengan alat bantu dryer atau pengering.
“Dryer harus diperbanyak di seluruh Indonesia dalam rangka untuk bisa meningkatkan kualitas hasil gabah dari petani kita.”
“Dan membantu Bulog untuk bisa menerima kualitas yang sesuai dengan kriteria.”
“Minimal kadar air harus 14 persen, butir patah 25 persen, dan menir 2 persen,” katanya.
Ia juga berharap fasilitas tersebut bisa menyukseskan program swasembada pangan yang menjadi bagian dari Astacita Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Yang pasti tahun ini Menko Bidang Pangan Pak Zulkifli Hasan sudah menyiapkan dan menginstruksikan kepada kami semua untuk insyaallah pada 2025 pemerintah Indonesia tidak akan impor beras lagi.”
“Tapi konsekuensinya adalah kita harus secara cepat, secara aktif memobilisasi pengadaan beras di dalam negeri,” katanya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Harianinvestor.com dan Mediaemiten.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloidn.com dan Indonesiaraya.co.id
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Harianjayakarta.com dan Hellodepok.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).
Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.
Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.