AS Tuding Ada Indikasi Kerja Paksa di Industri Nikel Indonesia, Begini Respons Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

- Pewarta

Selasa, 8 Oktober 2024 - 13:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri ESDM Bahlil Lahaladia (Facbook.com @Bahlil Lahadalia)

Menteri ESDM Bahlil Lahaladia (Facbook.com @Bahlil Lahadalia)

INFOEKONOMI.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons tudingan ada indikasi kerja paksa di industri nikel Indonesia.

Sebelumnya, AS melalui Departemen Ketenagakerjaan atau US Department of Labor (US DOL) menyampaikan tudingannya.

Bahwa industri nikel di Indonesia menerapkan sistem kerja paksa, hal itu menjadi pemberitaan beberapa media di tanah air.

US DOL menuding bahwa warga negara asing (WNA) asal Tiongkok direkrut untuk bekerja di Indonesia, berdasarkan laporan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Namun, saat tiba di Indonesia, pekerja justru mendapatkan upah yang lebih rendah dari yang dijanjikan.

Dengan jam kerja yang lebih panjang hingga mendapatkan kekerasan secara verbal dan fisik sebagai hukuman.

Laporan tersebut menyebutkan kerja paksa terjadi pada kawasan industri di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, di mana Tiongkok memiliki kepemilikan mayoritas atas kawasan ini.

Tidak Mendasar, Tidak Ada Indikasi Kerja Paksa di Industri Nikel Indonesia

Dikutip Tambangpost.com, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa tidak ada indikasi kerja paksa di industri nikel Indonesia.

Bahlil menyampaikan hal tersebut berdasarkan pengalamannya sebagai mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Nggak ada dong (pekerja paksa industri). Saya kan mantan menteri investasi, mana ada sih kerja paksa,” ujar Bahlil.

Ia menegaskan bahwa isu kerja paksa di sektor nikel Indonesia tidak pernah terjadi dan tidak berdasar.

Menurutnya, pemberitaan tentang hal tersebut perlu didasarkan pada fakta, bukan persepsi negatif yang dapat merugikan citra Indonesia di mata dunia.

Dia mengajak media untuk lebih mengutamakan rasa nasionalisme dan kebanggaan terhadap pencapaian bangsa.

Khususnya dalam sektor hilirisasi nikel yang telah memberikan kontribusi besar.

“Nggak ada (pekerja paksa), sayangi negara kalian lah, kita ini kan punya nasionalisme dong,” tegas Bahlil.

Jurnalis Indonesia Harusnya Tak Sebarkan informasi yang Rugikan Negara

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengingatkan pentingnya jurnalisme yang objektif.

“Jangan pake katanya, kamu jangan proasing,” ucapnya, saat ditemui di sela Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2024 di Jakarta, Senin (7/10/2024) malam.

Bahlil juga menekankan bahwa jurnalis Indonesia seharusnya tidak menyebarkan informasi yang merugikan negara sendiri.

Ia meminta agar berita-berita yang muncul tidak sekadar mengikuti narasi asing.

“Wartawan Indonesia itu harus memberitakan sesuatu yang fakta, jangan persepsi yang negatif bangsa kita, kita beritakan,” tutur Bahlil.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekbis.com dan Pangannews.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Bogorterkini.com dan Hallopresiden.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Bank Indonesia dan Bank Sentral Tiongkok Sepakat Perbarui Kerja Sama Bilateral Pertukaran Mata Uang Lokal
Pertumbuhan Ekonomi Bergantung pada Kegiatan Dalam Negeri, Ekonomi Global Diliputi Ketidakpastian
Prabowo Subianto Telah Gaungkan Soal Makan Bergizi Gratis di Sekolah Sejak 18 Tahuh yang Lalu
Kebijakan Pro Industri Dorong Target Pertumbuhan Ekonomi, Realisasi Investasi Manufaktur Tembus Rp721,3 T
Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Swasembada Pangan Merupakan Pilar Ketahanan Nasional
Kemitraan Infrastruktur Berkelanjutan, Menteri Inggris Catherine West akan Temui Menlu Sugiono
Sektor Keuangan dan Energi Jadi Motor IHSG, CSA Index Januari 2025 Optimis pada 7.532
Bapanas Ungkap Alasan Pemerintah Naikan HPP Gabah Sebesar Rp500 Mulai 15 Januari 2025
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 07:33 WIB

Bank Indonesia dan Bank Sentral Tiongkok Sepakat Perbarui Kerja Sama Bilateral Pertukaran Mata Uang Lokal

Rabu, 5 Februari 2025 - 13:26 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Bergantung pada Kegiatan Dalam Negeri, Ekonomi Global Diliputi Ketidakpastian

Sabtu, 1 Februari 2025 - 08:19 WIB

Kebijakan Pro Industri Dorong Target Pertumbuhan Ekonomi, Realisasi Investasi Manufaktur Tembus Rp721,3 T

Kamis, 23 Januari 2025 - 07:45 WIB

Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Swasembada Pangan Merupakan Pilar Ketahanan Nasional

Senin, 20 Januari 2025 - 08:44 WIB

Kemitraan Infrastruktur Berkelanjutan, Menteri Inggris Catherine West akan Temui Menlu Sugiono

Berita Terbaru